Bunga Bunga Bunga

bukanlaladiana

Kapan terakhir kamu menikmati keindahan bunga?
Sebagai manusia yang tinggal di kota besar yang (sedang) tidak mempedulikan estetika dan lahan hijau, keberadaan bunga paling-paling bisa didapati di taman (tertentu), di pekarangan rumah (orang lain yang biasanya tertutup pagar) dan di toko bunga!

Nah, ini pamer pertama saya di blog ini. Iya, mau pamer kalau saya sedang menikmati keindahan bunga setiap hari di meja kerja saya, kira-kira sampai dua hari ke depan.

bunga suaminya

Ceritanya, mantan pacar tersayang lagi kumat romantisnya.
Tanggal 22 kemarin dia mengirimkan satu buket bunga ke kantor, lengkap dengan tulisan yang membuat saya tidak bisa menahan rebakan senyum di wajah.

suaminya

Lebih lagi ketika teringat kali terakhir dia memberikan bunga, malam ulang tahun saya tahun 2006. Delapan tahun lalu.

(((LONG TIME AGO… IN BETLEHEEEMMM)))

Long story short,

he sent me flowers and made my heart grows a garden
(quoting half of a sentence of Eldini).

Feel like sending flowers to someone special? Or…

View original post 71 more words

#SupayaIngat – Jon Bon Jovi

Gue ditaksir sama Jon Bon Jovi!
Seriusan! DI dalam mimpi sih. Tapi rasanya itu nyata banget.

Mulai dia lagi manggung, terus gue yang nonton di barisan depan lagi foto-foto dipanggil dia untuk mendekat ke bibir panggung. Dia bisikin ke gue, katanya jangan jauh-jauh dari bibir panggung. Gue diminta untuk banyak foto dia.
Semakin banyak gue foto, dia semakin sering ke posisi gue dan jadi semakin sering bisik-bisik. Katanya habis konser, dia mau lihat hasil foto-fotonya. GR abis dong gue (dalam mimpi), Jon Bon Jovi mau lihat hasil foto-foto gue!
Beres konser gue dianter sama orang manajemennya ke sebuah cottage gitu, dengan pemandangan pohon kelapa basah karena hujan. Gak lama si Jon datang dan langsung meluk gue dan cium-cium.

BODOHNYA, gue bilang ke dia, “No Jon, don’t do that… You don’t even know my name” (Apa sih diiiit? Absurd).
Tapi habis itu dia minta maaf. Kita kenalan. Dia lihat hasil foto gue. DIa bilang bagus banget. Dia megang tangan gue. Lalu dia bilang dari pertama dia lihat gue di jajaran penonton, dia pengen menghabiskan waktunya dia di Indonesia bareng gue.

DAN BODOHNYA lagiii, gue bilang ke dia, “I can’t do that, Jon. It’s too late to submit leave application. I have to work.”

Dia berusaha meyakinkan gue karena dia hanya tinggal punya 2 kota lagi untuk tour-nya di Indonesia. Dan dia bilang harusnya kemarin di Bandung dia sudah ketemu gue karena di hotel Papandayan itu enak banget, pas buat kita berdua.
APAAN SIH INI???

Gue bisa merasa gue ini mimpi saat gue mimpi. Bahkan gue sempat bangun, pipis, minum air (bukan pipis), dan meneruskan tidur lagi. Sebelum tidur gue ingat mimpi Jon Bon Jovi dan gue pengen nerusin.
Memang mimpi aneh itu nggak boleh diterusin sih ya… Karena jadinya, di kamar cottage berpemandangan pohon kelapa basah yang terguyur air hujan itu, gue dan Jon Bon Jovi melakukan suatu hal yang membuat gue ketika bangun dan teringat perbuatan kami (di dalam mimpi) — menjadi sangat merasa bersalah dengan istri Jon Bon Jovi.

Absurd. Mimpinya nggak nyata, tapi aksinya cukup terasa. Oh my!
Seumur-umur nggak pernah ngefans Jon Bon Jovi. Suka beberapa lagunya, tapi nggak bikin tergila-gila sama orangnya.
Please lah, Dewa-Dewi Mimpi, sekali-sekali kalau dikasih mimpi “enak” bolehlah sama Channing Tatum, Chris Hemsworth, Chris Pratt atau Indra L Bruggman (jangan protes). Thank you in advance.

Baru ingat! Sebelum mimpi Jon Bon Jovi, gue pun mimpi makan pizza dengan adonan gandum dan ganja. Pas dimakan, rasanya begitu nikmaaat! Bisa jadi karena makan pizza gan-dumja itu terjadi mimpi Jon Bon Jovi.

Mbah Denok

Habis magrib, saya menemani seorang teman yang terkilir kakinya untuk pijat di kost-annya. Niat sebenarnya adalah bertemu dengan Mbah Denok, perempuan usia 60an, yang sudah puluhan tahun menjadi tukang urut bagi orang-orang yang dipilihnya.
Beliau tidak sembarang mengiyakan permintaan orang untuk memijitnya. Bagi pelanggannya, Mbah Denok disebut paranormal. Karena kerap muncul keberadaannya di saat orang membutuhkan kehebatan memijitnya, padahal belum dihubungi.
Bahkan sering kali, pelanggannya suka lupa dengan keberadaan Mbah Denok, sampai muncul sms darinya yang isinya hanya, “Ada yang butuh pijet?” Delapan dari sepuluh cerita, memang mereka butuh dipijat karena terkilir, salah urat atau sedang tidak enak badan. Sisa dua kasus lainnya ada yang sudah ke tukang urut lain atau berada di tempat yang sulit dijangkau Mbah Denok.

Iya. Saya penasaran. Karena setengah jam setelah teman saya terpeleset, saat kami sedang heboh mencarikan param kocok untuknya, sms dari Mbah Denok masuk ke kotak pesan teman saya itu.

“Mbak, mau mbah pijet malam ini?”

Hujan cukup lebat saat itu. Teman saya memutuskan untuk tidak hanya dipijat kakinya, tapi seluruh badan. Aroma minyak pijat Mbah Denok seperti mint dicampur lavender, aneh, tapi saya ketagihan menghirupnya, memenuhi ruangan kamar tidur bercat cokelat pucat.

Kata temanku, Mbah Denok tidak suka banyak bicara. Biasanya suara sayup-sayup dari televisi yang mengisi rongga udara. Tapi kala itu Mbah Denok cukup banyak bicara. Tentang cuaca, warna dan tabiat manusia. Saya tidak terlalu mendengarkan. Daya magis Path yang belum saya utak-atik isi timeline-nya sejak pagi menyita perhatian. Mumpung wifi di kost teman saya itu cukup bagus koneksinya. Sampai beliau, tanpa bridging apa-apa berkata,

“Orang yang suka berkata jujur itu baik.
Orang yang suka berkata jujur dan pandai memilah mana yang baik dikatakan mana yang tidak pantas diucapkan, itu lebih baik.
Sebaik-baiknya manfaat mulut, lidah dan suara adalah apa yang dihasilkan atau apa manfaatnya setelah terdengar orang lain.”

Telinga saya seperti disetrum, kejut-kejut kecil tapi terasa hebat sampai ke belakang jantung.

Saya membalas pernyataan Mbah Denok dengan berkata, “Berat ya, Mbah. Apalagi buat orang yang suka sebar aib orang dengan mengatasnamakan kejujuran biar dikata keren.”

Tanpa mengubah ekspresi maupun pandangan mata, beliau hanya tersenyum. Saya menunggu apa lagi yang akan diucapkannya.
Sampai selesai memijat, ia tidak bersuara. Hanya kata terima kasih setelah teman saya memberikan “uang transport” untuknya.

Seperginya Mbah Denok, saya bilang ke teman saya, “Dia ngebaca gue ya?”
Teman saya hanya berkata, “GR lo, dia itu emang kalo ngomong sesukanya aja.”

Patutlah saya ke-gr-an, karena saya merasa seperti salah satunya.

Setan!

Kamis siang, beberapa dari kami merasa terlalu kenyang untuk makan siang karena baru saja mendapat brunch traktiran boss karena dapat award. Kami memutuskan untuk mempergunakan waktu makan siang untuk leyeh-leyeh ngopi. Teman menganjurkan untuk mencoba tempat baru yang hanya 10 menit jaraknya pakai mobil dari kantor.

Karena mobil operasional yang biasa kami gunakan sedang dipakai untuk keperluan yang lebih penting, kami harus terbagi ke dua kelompok. Kelompok naik mobil dan kelompok naik taksi.
Tempat barunya menyenangkan. Nyaman, asik untuk foto-foto, ngobrolpun bisa suka-suka karena masih sepi. Ditambah kopi dan snack-nya enak-enak.
crematology

Sampai akhirnya kami harus kembali ke kantor.
Begitu keluar, ada taksi mendekat. Langsung saya lambaikan tangan. Ia berhenti. Kelompok taksi langsung memenuhi taksi.
Lalu…

Saya: Selamat siang, Pak. Ke Adityawarman ya, sebelah PLN.
Supir: Wah, ga bisa, mbak. Tanggung. Errr.. (berusaha merevisi pernyataan) Macet.
Teman 1: Yah Pak, deket kok. Lurus, kanan, luruuus, sampai deh.
Supir: Gak bisa, mbak. Ada demo. Macet. Saya harus ke pool (berenang keleusss..)
Teman 2: (mulai gusar) Yah, gimana sih, Pak?
Saya: Nanti dibayar dua puluh ribu, Pak. (perkiraan dari tempat – kantor paling sebelas ribu)
Supir: (Nah, dia mulai kasar) Pokoknya gak. Gak bisa. Turun aja.

Kami “drop-shay” dan langsung turun. Teman saya yang di depan menutup pintu dengan cukup keras tanda kesal . Kebetulan saya masih dalam proses turun, jadinya saya masih bisa mendengar apa yang dilontarkan supir taksi atas aksi teman saya menutup pintu dengan kencang.

Supir: SETAN!
Saya: (sambil turun) Van, Van, dibilang setan, Van…

Sebelum saya menutup pintu, supir taksi melontarkan pernyataan berikutnya,

Supir: Mbak juga setan!

Saya bisa saja marah karena tersinggung atau melakukan hal yang sama seperti teman saya. Tapi entah kenapa saya memilih tertawa cukup keras sebelum menutup pintu. Menertawai supir yang menyebalkan, menertawai teman saya dikatai setan, menertawai saya yang juga dikatai setan dan memperdengarkan kepada supir taksi seperti apa suara “setan” kalau tertawa.

Nah, dari foto di atas, bisa ditebak gak, mana yang dikatain setan sama supir taksi? 😀

Lalu Cinta

Saya sering ingin menulis tentang cinta. Lalu ragu untuk mewujudkannya karena terbersit malu dan merasa belum pantas menceritakannya.

Belum lagi kalau nanti diberi cap drama.

Tapi malam ini saya merasa begitu dekat dengan cinta. Dekat dengan wujudnya yang beraneka. Bervariasi balutannya, dalam rupa suka duka.
Meraih, lalu harus melepaskan. Kehilangan, tapi lalu menemukan.

Cinta itu penyakit. 

Perut bergejolak, ngilu menusuk-nusuk tulang, kelojotan di jutaan syaraf. Oksigen seperti habis membuat nafas sesak. Otak mengerut, kehilangan daya berpikir.

Cinta itu penyakit yang tidak akan ada obatnya.
Karena tak ada satupun yang berusaha meramunya.

Keduluan!

Ini gara-gara obrolan seru di Sabtu sore kala siaran. Dari satu cerita bersambung ke cerita lain dengan tema life improvement.
Pelakunya adalah kang Endar, Eki, Rio yang salah lihat jadwal siaran (harusnya jam 8 malam) dan saya.
Singkatnya, kami masing-masing berbagi pengalaman tentang mewujudkan cita-cita, atau paling tidak menyampaikan gumpalan-gumpalan ide yang kerap menyesakkan kepala.

Lalu saya memutuskan untuk mengeluarkan penyesalan yang selama ini saya belum (berani) ceritakan.

Saya memulainya dengan bilang ke mereka, “Ide gak ada yang kecil. Semua ide itu besar! Tapi kitanya yang suka meragukan, akhirnya hilang idenya. Lebih parahnya, ada orang lain yang punya ide sama, tapi dia gak males dan mau usaha ngewujudinnya.”

Lalu meluncurlah rangkaian kata-kata dari mulut saya berupa cerita kenapa saya sampai sekarang masih tidak mau punya BARANG yang lagi heiits itu.

Begini ceritanya.

Tiga tahun yang lalu saat saya sedang aktif-aktifnya mengantar rombongan anak sekolah untuk mengikuti English Course ke luar negeri, saya suka merasa kesulitan untuk mengabadikan momen dalam bentuk foto yang di dalamnya ada sayanya juga. Paling banter ya saya melakukan selfie. Itupun hasilnya jarang yang sesuai ekspektasi. Yang paling sering adalah mukanya kegedean, background ciamik yang sebenarnya adalah focus of interest malah tidak terlihat. Mau minta tolong orang, saya suka sungkan.
Lalu terbersit ide, gimana kalo saya memodifikasi sebuah alat yang bisa membantu perpanjangan tangan saya yang tidak terlalu jenjang ini agar proporsi wajah dan background bisa sesuai ekspektasi tanpa harus merepotkan orang lain?
Saya sempat mengutarakan hal ini kepada sahabat-sahabat saya di sebuah warung kopi sambil bercanda. Kenapa bercanda? Tentu saja karena saya meremehkan (baca: meragukan) ide tersebut.
Perjalanan demi perjalanan saya lalui masih dengan hasil foto yang seperti ini.

Mau pamer salju malah kayak ketombean :|

Mau pamer salju malah kayak ketombean 😐

Ya gitu deh ;p

Ya gitu deh ;p

Polisi kece ketutupan rambut :(

Polisi kece ketutupan rambut 😦

Muka semuanya. Padahal pengen pamer apa yang ada di belakang saya (terutama si polisi Inggris yang gemesin banget mukanya tapi malah ketutupan rambut).

Sampai akhirnya di pertengahan tahun ini ada sebuah alat yang jadi bahan pembicaraan, diminati dan dicari banyak orang! Bahkan orang rela menunggu sekian waktu, memberi bayaran di depan, demi mendapatkan barangnya.

Iya, TONGSIS! Tongkat narsis! Sebuah alat yang sudah ada di pikiran saya sejak tiga tahun lalu, yang akhirnya diwujudkan oleh seseorang yang memiliki ide sama dengan saya tapi LEBIH BERANI dalam mewujudkannya.

Kesal? Sempat sih. Sekarang sudah tidak. Saya cukup berbesar hati menertawakan ketidak-beranian saya. Yang sekarang masih tersisa adalah “What If…” dan “Coba Aja Dulu Gue…” Oh satu lagi, “Tau Gitu Kan…”

Hhh… Sambil menulis ini barusan saya menarik nafas panjang dan menghembuskannya dengan cukup keras, sebagai simbol membuang kebiasaan meremehkan ide sendiri.

Ok, saya siap punya tongsis sekarang!

Memilih Penjajah

DISCLAIMER: Dalam tulisan ini tidak ada satu niat dan maksud untuk menghina, menurunkan martabat atau ingin menimbulkan kesan-kesan tidak baik lainnya kepada semua pihak.

Memilih penjajah? Nampak bukan pertanyaan yang pantas untuk ditanyakan. Siapa yang mau dijajah? Dijajah perasaan sendiri saja membuat diri kita (dan orang di sekeliling) menderita. Apalagi dijajah hal di luar diri kita?

Tadi di kantor saya mengangkat pembicaraan tentang sejarah perjuangan bangsa ini. Terus terang saya tidak terlalu menguasai, maka itu saya mencari tahu. Mendekati hari Pahlawan, pilihan saya adalah mencari tahu lebih jauh tentang sejarah hari Pahlawan. Dari situ muncul keingintahuan yang lebih besar lagi. Naskah pidato Bung Tomo yang menjadi cikal bakal diperingatinya tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan. Saya baru tahu bahwa saat itu, Bung Tomo yang masih berusia 25 tahun, mengobarkan semangat juang untuk melawan tentara Inggris.

IYA, SAYA BARU TAHU TADI SORE.

Inggris, bukan Belanda, bukan juga Jepang.
Saya baru tahu (tepatnya baru ngeh – karena jaman sekolah lebih memilih menghafal teks lagu New Kids On The Block daripada membaca buku pelajaran sejarah) bahwa tentara Inggris pernah berusaha untuk ikutan menguasai Indonesia.

Lalu saya “mengganggu” beberapa teman dengan memberitahukan hal itu. Merekapun (nampaknya) juga baru tahu. Terhentilah kegiatan bekerja kami (sebentar ;p) dan mulai meliarkan imajinasi.

Dari satu suara mengatakan, “Wah, Inggris ya? Kalo kita dijajah Inggris, kemungkinan kena macet pasti kecil. Karena dari dulu udah dibuatin MRT.”
Suara yang lain menyahut, “Dan kita ga usah panik lagi kalau disuruh presentasi bahasa Inggris, pasti fluent bingit!”
Yang lain ikut menimpali, “Gue udah tau kalo ada mesin waktu gue mau balik ke masa apa. Mau ke Surabaya tanggal 9 November 45 dan bilang ke Bung Tomo tentang keadaan sekarang yang kacau-balau dan kasih perbandingan sama jajahan Inggris lainnya yang lebih tertata.”

Singkatnya, melihat – membandingkan – merasakan; antara mereka yang pernah (dan mungkin masih) dijajah Inggris, sebersit dua bersit berandai-andai, apa jadinya kalau negara ini juga pernah merasakan hal itu. Apakah akan setertata mereka? Apakah akan semaju mereka? Dan apakah-apakah lainnya. Entahlah.
Pastinya memang tergantung dari siapa yang menjalani. Mau dijajah negara super asik dan baik, yang seratus persen membangun negara jajahannya biar ciamik, kalau yang dijajah mentalnya tetap ngaco, jadinya ya berantakan juga.

Sekarang pilihannya ada di kita yang sedang menjalankannya. Sudah merdeka loh, 68 tahun! Mau bagaimana? Dibiarkan berantakan atau (mulai) berbenah supaya tidak makin parah?

Yaaah, paling tidak, kalau belum bisa jadi pahlawan, ya jangan jadi penjajah — apalagi jadi penjarah!

TBT: Zodiak a la Mesir (buat yang merasa perempuan)

Di sela tugas me-review blog, tiba-tiba blog jaman siaran pagi 8 tahun lalu muncul! 
Langsung super kilat beresin kerjaan (belum beres juga sih) dan sekarang baca-baca postingannya.
Terharu banget! Di samping contentnya yang suka ajaib dan ga jelas, yang nulisnya juga gantian. Ya nggak penyiarnya, ya nggak produsernya!

Sekarang, geli-terharu-senang-sentimental nyampur ngegeremet di dalam dada.

ini sekedar TBT (throw back thursday),
lumayan cihuy isinya, yang nulls Imam Wibowo, isi diambil dari berbagai sumber.

SPHINX = Penjaga Harta Karun (27 Desember-25 Januari)
Plus Selalu ingin melakukan segala hal dengan benar dan bertanggungjawab banget. Begitu dapat sebuah tugas, kamu akan serius dan disiplin mengerjakannya. Totalitas penting buat kamu. Asyiknya, keseriusan kamu jua dibarengi dengan sifat humoris.
Minus Terlalu sensitive pada semua keadaan. Kalau ada yang mengangap kamu atau tugas-tugasmu remeh, kamu bisa cepat berubah jadi engak pede dan pesimis.
Cinta Dalam cinta, perempuan Sphinx selalu bertindak hati-hati demi menemukan pacar yang cocok di hati. Sifat pelan-pelanmu ini juga menunjukkan kalau kamu susah jatuh cinta.
Profesi yang Pas Wiraswasta/Humas.

SHU = Dewa Langit (26 Januari-24 Februari)
Plus Perempuan Shu adalah pemuja kebebasan. Tanpa kekangan apapun, kamu akan jadi perempuan yang amat kreatif. Kemampuan ini didukung juga dengan sifatmu yang penuh perhatian, stia dan peduli dengan masalah teman-temanmu.
Minus Perempuan Shu dikenal mandiri, tapi sifat independen ini malah sering bikin kamu ragu dengan kemampuan mu sendiri. Selain itu kamu juga susah ditebak maunya, nggak mau berbagi kesusahan dengan orang lain dan keras kepala.
Cinta Kemandirian perempuan Shu sering dianggap banyak cowo sebagai cuek dan nggak butuh. Sebaliknya, kalau sudah menemukan cowo gebetan, kamu langsung bisa berubah “manis”
Profesi yang Pas Dokter Hewan/Pekerja Sosial.

ISIS = Dewi Kedisiplinan (25 Februari-26 Maret)
Plus Perempuan Isis populer karena pemikirannya yang unik, merdeka dan seru. Juga karena selera humornya. Kamu dikenal banyak ide. Sikap aktif dan percaya diri sering disalurkan untuk membantu orang lain. Kamu adalah tempat yang tepat untuk curhat.
Minus Sayangnya, perempuan Isis yang “membludak” itu nggak diimbangi dengan sikap realistis. Gak jarang kamu terobsesi dengan idemu sendiri. Rasa simpatimu yang sering berlebihan bikin kamu suka berbohong karena gak mau melukai hati orang yang disayangi. Padahal tindakan itu bisa memperburuk keadaan.
Cinta Perempuan Isis sangat emosional dan suka mencurahkan perhartian pada orang yang disayangi. Kamu juga dikenal romantis sekaligus sensitive.
Profesi yang Pas Fotografer/Ahli kreatif iklan.

OSIRIS = Dewa Dunia Bawah (27 Maret-25 April)
Plus Perempuan Osiris adalah tipe cewek yang dinamis. Sekali “dipancing”, ide dan kepintarannya akan langsung bermunculan. Nggak heran kamu sering meraih sukses. Kamu juga mandiri. Jika gagal, kamu bisa cepat bangkit lagi dengan semangat yang sama.
Minus Kamu gak mudah dipahami. Sering gak sabaran dan menghindari tanggung jawab besar. Nggak heran, pekerjaan yang sudah kamu mulai lakukan dengan susah payah jadi terbengkalai begitu saja.
Cinta kedinamisan perempuan Osiris terbawa juga ke hubungan cinta kamu. Kamu gak suka gaya pacaran yang monoton. Apalagi cowok yang datar dan gak banyak “menantang” kamu.
Profesi yang Pas Pengajar/Instruktur selam (???)

AMUN = Dewa Pembangun Dunia (26 April-25 Mei)
Plus Perempuan Amun terkenal popular karena sifat care-nya. Tapi dibalik itu kamu juga punya keinginan yang kuat dan cenderung ambisius. Sifat percaya diri kamu patut ditiru. Kamu enggak malu tampil di depan banyak orang. Kamu juga gak segan-segan jadi pendaftar nomor satu di saat lingkungan kamu membutuhkan relawan.
Minus Perempuan Amun yang ambisius biasanya punya perencanaan yang matang sebelum melakukan sesuatu. Tapi sayangnya, kalau “kejeduk” masalah, kamu cenderung goyah iman. Kalo sudah begini, sifat cuekmu muncul yang bikin kamu kurang toleran pada orang lain.
Cinta Kedamaian adalah impian perempuan Amun. Jadi hubungan cinta idamanmu adalah yang hubungan harmonis, perasaan maupun tindakan.
Profesi yang Pas Aktris heheee…

HATHUR = Dewa Bumi dan Langit (26 Mei-24 Juni)
Plus Perempuan Hathur sangat ekspresif. Kamu mampu menunjukkan perasaan denganbaik pada orang lain. Hal ini membuktikan kejujuran sikapmu. Orang-orang betah berada di dekatmu. Kamupun mampu berpikir cepat dalam situasi sulit.
Minus Suasana hati yang suka berubah-ubah bikin orang lain bingung dengan sikapmu. Yang lebih “asal”, kalau sudah bad mood, bisa aja tugas atau pekerjaanmu tidak disentuh sama sekali, atau kalaupun dikerjakan, dengan setengah hati sehingga hasilnya gak maksimal.
Cinta Perempuan hathur yang ekspresif seperti kamu suka banget dengan cowok pintar. Dan akalu sudah menemukan cowok yang bisa mengimbangi kamu dan bisa jadi teman diskusi berbagaihal, kamu bisa jatuh cinta mati-matian.
Profesi yang Pas Psikolog atau konselor

PHOENIX = Burung Kehidupan dan Kebangkitan (25 Juni-24 Juli)
Plus
 Jiwa optimis yang dimiliki perempuan Phoenix dibarengi dengan sikap berani mengambil resiko. Kamu juga jago mengajak orang lain agar punya optimisme yang sama denganmu. Makanya perempuan Phoenix sering dijadikan panutan.
Minus Perempuan Phoenix sering kali gak bisa mengontrol emosi. Kalau diajak berdebat, kamu cenderung suka defensif membela diri. Sifat keras kepalamu juga kadang-kadang muncul dan memilih menyendiri daripada bersosialisasi.
Cinta Sifatmu yang emosional juga kelihatan dalam urusan cinta. Hal yang gak penting banget diperdebatkan dengan cowok kamu, jadinya dia sering bingun menebak apa mau kamu.
Profesi yang Pas Pembalap/Pramugari (uuuuuh…!!)

ANUBIS = Penjaga Dunia Bawah (25 Juli-28 Agustus)
Plus Sangat kreatif, gigih dan gak pernah terlihat capek beraktifitas. Di antara teman-temanmu, kamu dikenal paling perhatian. Selain itu kamu punya kemampuan berorganisasi yangbaik dan pnya rasa tanggung jawab.
Minus Kadang-kadang sikap bossy perempuan Anubis muncul dan itu bikin kamu terkesan sombong dan judes. Sifat Anubis yang selalu mengatur orang lain memang kamu warisi sehingga sifat “penjajah” itu juga muncul pada dirimu. Kamu juga dikenal sensitive dan mudah tersinggung.
Cinta Karena bossy ini pula perempuan Anubis selalu mendominasi hubungan asmaranya. Sebenarnya kamu Cuma pengan selalu memberikan yang terbaik buat pasangan, tapi jadinya sering disalah artikan oleh pasangankamu sebagai sifat posesif dan dominan.
Profesi yang Pas Copywriter/Fashion Designer

THOTH = Dewa Pendidikan dan Penemu Tulisan (29 Agustus-27 September)
Plus Perempuan Thoth dikenal rajin dan tekun. Kamujuga berjiwa pemimpin, mampu berpikir akurat, denganide-ide yang selalu orisinal. Sifat bijaksana Dewa Thoth menurun padamu sehingga bisa tenang menganalisa masalah, lalu mencari jalan keluarnya. Kamupun mampu menuliskan pendapatmu secara kritis. Kamu selalu seru untuk diajak diskusi, berkat argumentasiyang menarik dan gaya bicara yang menyenangkan.
Minus Perempuan Thoth sering terburu-buru dan gak sabaran. Apa lagi kamujuga gampang cemas yang bisa mengganggu orang lain.
Cinta Perempuan Thoth gak segan-segan menunjukkan perasaannya pada cowok yang disukainya. Tapi ketika pacaran, kamu cenderung meragukan hubungan yang sudah dibina.
Profesi yang Pas Jurnalis/Wartawan/Penulis/Pengacara

HORUS = Dewa Matahari (28 September-27 Oktober)
Plus Tipe perempuan pemberani, termasuk berani menyapa orang lebih dulu. Kamu juga jago bergaul dan mengumpulkan teman, karena teman yang banyak bikin hatimu senang. Kamu juga penuh motivasi dan selalu optimis.
Minus Sifat optimis yang dimiliki perempuan Horus gak selalu dibarengi dengan pikiran yang realistis, sehingga kadang-kadang kamu kecewa kalau tujuanmu gak tercapai. Dalam menghadapi masalah kamu juga sering gampang menyerah
Cinta Perempuan Horus bisa bahagia kalau berada di dekat orang-orang yang disayanginya. Tapi kamu harus berhati-hati dalam hubungan cinta karena sifatmu yang gampang dipengaruhi dan susah mengambil keputusan.
Profesi yang Pas Politikus/News Anchor/Account Executive

WADJET = Dewi Kobra Kerajaan (28 Oktober-26 November)
Plus Seperti ular yang berambisi setiap mencari makanan, perempuan Wadjet juga ambisisus dalam setiap tindakannya. Apapun yang dikerjakan, kamu berusaha untuk menyukainya. Kalau punya masalah, kamu mampu berpikir rasional untuk untuk melihat akar persoalan. Kamu juga teliti dan bersikap hati-hati. Hasilnya kamu jadi disegani sekitarmu.
Minus Rasa cemburu yang besar. Ini bisa mengganggu hubungan kamu dengan orang lain, apa lagi kamu kadang-kadang susah bergaul. Kamu juga pesimis, angkuh dan suka menganggap diri paling benar.
Cinta Gemar menutupi perasaan dan susah ditebak maunya. Tapi pada dasarnya kamu punya energi cinta yang besar yang siap “ditumpahkan” ke siapa saja.
Profesi yang Pas Arsitek/Editor

SEKHMET = Dewi Perang (27 November-26 Desember)
Plus Suka tantangan, punya mental kuat dan mampu bertahan di saat susah. Kamu jga penuh imajinasi yang lucu yang bikin orang lain tertawa. Selalu mencoba hal baru, itu andalan kamu!
Minus Sering gak sabaran! Hal ini seringmenimbulkan kegelisahan pada diri sendiri dan jadi bertindak ceroboh. Akhirnya kamu lebih sering memilih cara pintas yang sering berakhir pada kesalahan.
Cinta Paling anti dikekang! Uniknya kamu juga punya sifat posesif dan gampang curiga ke pasangan kamu. Bahkansaking sibuknya curiga, kamu jadi susah cari waktu bebas untuk diri sendiri.
Profesi yang Pas Reporter/Atlet